Digitalisasi yang terus berkembang membuat cloud computing semakin dibutuhkan, tak hanya perusahaan besar, tetapi bisnis kecil menengah dan startup juga mulai mengadopsi teknologi ini. Hal ini bisa dilihat dari survei yang dilakukan oleh IDC (International Data Corporation) yang menyatakan sebanyak 76 persen organisasi di Asia Pasifik akan mulai melakukan peningkatan layanan cloud dalam satu tahun ke depan.
Bersama dengan berkembangnya teknologi cloud, berbagai tantangan dalam adopsinya bermunculan. Kemunculan berbagai tantangan dikarenakan jumlah data yang sangat besar akan menjadi rentan terhadap masalah kehilangan data, gangguan, dan keamanan pada saat proses migrasi secara on-premises menjadi cloud.
Karenanya, sebelum melakukan implementasi cloud, Anda perlu melakukan pertimbangan yang matang dan tahu seluk beluk tentang cloud itu sendiri. Pasalnya, cloud memiliki beberapa model seperti private cloud, public cloud, multicloud dan hybrid cloud. Setiap tipe cloud punya keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Nah, model hybrid merupakan jenis cloud yang paling sering digunakan perusahaan karena keunggulan yang diberikan. Penasaran kan apa saja keunggulan hybrid cloud bagi perusahaan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Table of Contents
Apa Itu Hybrid Cloud?
Hybrid cloud adalah model cloud yang menggabungkan kedua unsur dari private cloud dan public cloud secara bersamaan. Jenis teknologi ini biasa digunakan untuk perusahaan dengan data yang besar dan butuh security compliances yang baik.
Penyediakan layanan yang terintegrasi antara private dan public cloud menjadi faktor utama beberapa industri seperti keuangan, kesehatan, dan retail memilih layanan hybrid cloud. Contohnya pada sektor Kesehatan, hybrid cloud dapat mengelola informasi medis secara responsif dan cepat yang didukung oleh penyimpanan data secara lokal, serta menjamin keamanan karena monitor dan pengelolaan dilakukan langsung secara internal.
Dalam implementasinya model hybrid cloud dapat dilakukan dalam beberapa cara. Pertama, memisahkan layanan penyedia cloud dari server private dan public cloud secara terintergrasi. Kedua, bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai penyedia cloud individu yang akan menawarkan paket hybrid cloud secara lengkap tanpa campur tangan perusahaan. Ketiga, perusahaan mengelola private cloud, tetapi berlangganan layanan public cloud dengan pihak ke tiga, kemudian mengintergrasikannya ke dalam infrastruktur.
Laporan yang dibuat oleh NTT Ltd., dengan judul 2021 Hybrid Cloud menyatakan 90 persen organisasi bisnis di Asia Pasifik mengandalkan teknologi dalam berbisnis, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan teknologi yang sangat cepat semenjak terjadinya pandemi. Diketahui juga bahwa 38,8 persen organisasi atau industri mengadopsi layanan hybrid cloud karena membantu dalam meningkatkan kecepatan saat penerapan suatu aplikasi.
Namun, perlu diperhatikan lagi bahwa model hybrid cloud lebih cocok digunakan dalam perusahaan yang membutuhkan server untuk bisa diakses secara umum maupun internal dengan sistem terstruktur.
Kelebihan dan Kekurangan Hybrid Cloud
Meski merupakan gabungan dari private dan public cloud, hybrid cloud ternyata masih memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan Hybrid Cloud
1. Akses Kontrol Terstruktur
Dibandingkan tipe cloud computing lainnya, hybrid cloud memungkinkan perusahaan secara leluasa mengelola data sensitif, monitoring, dan mengakses data ke dalam database server.
Akses ini akan menguntungkan juga dari sisi pelanggan perusahaan, pasalnya mereka juga dapat melakukan monitoring dan akses data yang sudah mereka masukkan ke dalam server.
2. Skalabilitas
Tantangan terbesar pengguna private dan public cloud adalah pengembangan jaringan yang memakan banyak biaya untuk membangun dan merawatnya. Sementara, hybrid cloud dapat meningkatkan kapasitas jaringan data sesuai kebutuhan perusahaan. Contohnya jika perusahaan ingin mengembangkan aplikasi baru, dengan penggunaan hybrid cloud kapasitas jaringan data bisa terpenuhi secara lebih cepat dan efisien.
3. Kecepatan
Kecepatan jaringan hybrid cloud memungkinkan penggunanya untuk mengoptimasi kemampuan dari jaringan dan meminimalisir terjadinya latency.
4. Support Keamanan
Dengan menggunakan hybrid cloud, Anda bisa lebih tenang jika terjadi kehilangan data akibat kegagalan sistem. Pasalnya, data penting dapat tersimpan melalui private cloud dan bisa secara langsung di-backup melalui public cloud.
Kekurangan Hybrid Cloud
1. Biaya yang Besar
Biaya operasional hybrid cloud menjadi tantangan perusahaan, terutama jika perusahaan tersebut membuat private cloud sendiri. Namun, secara efisiensi, penggunaan hybrid cloud dapat membantu perusahaan di industri yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
2. Visibilitas
Sistem hybrid cloud dapat mengurangi efektivitas operasional perusahaan jika tidak memiliki gambaran yang jelas terhadap sistem tersebut. Hal ini akan berpengaruh besar terhadap sistem internal perusahaan dalam jangka panjang yang akan menimbulkan masalah data yang kritis.
3. Teknologi yang Rumit
Hybrid cloud menggabungkan dua unsur dari private dan public cloud, dan keduanya mengusung faktor yang kompleks dari sistem keamanan, platform, server, layanan, dan lain-lain, sehingga penggambungan keduanya akan menjadi hal yang rumit.
Baca Juga: Catat! Ini Strategi Migrasi Cloud Efektif dengan Tools Terbaik
3 Tantangan Dalam Implementasi Hybrid Cloud
Saat melakukan implementasi hybrid cloud perusahaan biasanya mengalami kendala atau tantangan yang perlu diadaptasi, terutama untuk perusahaan yang melakukan perubahan dari private, public, atau multicloud. Berikut tantangan yang Anda perlu pertimbangkan sebelum melakukan implementasi hybrid cloud.
1. Dukungan Aplikasi Lama
Tantangan terbesar dalam melakukan implementasi hybrid cloud adalah kompatibilitas antara aplikasi lama perusahaan dengan layanan dan lingkungan sistem yang baru. Tentu saja dalam menulis atau membuat aplikasi baru, Anda akan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Apalagi, dalam implementasi hybrid cloud yang Anda harus pastikan adalah latency yang rendah.
Perusahaan yang ingin mengadopsi layanan hybrid cloud disarankan memiliki strategi perancangan kontrol dan visibilitas, agar perusahaan tidak kehilangan kendali dengan apa yang terjadi di lingkungan hybrid cloud mereka.
2. Compliance
Tantangan lain dalam implementasi hybrid cloud adalah penerapan peraturan dan standar industri. Perusahaan perlu memastikan dalam proses implementasi telah mematuhi peraturan undang-undang dan peraturan seperti GDPR, HIPAA, dan PCI DSS, di mana hal ini akan menambah kompleksitas yang mengharuskan Anda mengadopsi lebih banyak langkah keamanan.
Indonesia juga memiliki peraturan bersifat GDPR (General Data Protection Regulation) yang biasa disebut UU PDP (Perlindungan Data Pribadi). Hal ini dilakukan untuk melindungi data pribadi yang bersifat sensitif karena akan masuk ke dalam server, perusahaan biasanya akan melakukan pemeriksaan secara manual apakah mereka telah memenuhi aturan dan kepatuhan keamanan.
Beberapa penyedia layanan cloud tidak dapat mendukung peraturan data yang diterapkan. Dalam kasus seperti ini, Anda bisa mengadopsi hybrid cloud dengan menyimpan data di database lokal saat melakukan outsourcing ke layanan cloud. Jenis ini juga membutuhkan latency yang rendah.
3. Hybrid Cloud Management
Ini merupakan proses di mana perusahaan mengontrol beberapa penyebaran cloud, yang seringkali dilakukan melalui platform manajemen pihak ketiga dengan satu interface untuk mengontrol berbagai layanan cloud. Proses platform manajemen hybrid cloud memungkinkan administrator mengkonfigurasi sistem cloud, mengatur aset, dan melihat karakteristik kinerja.
4 Tipe Platform Hybrid Cloud
Terdapat beberapa cara dalam melakukan implementasi hybrid cloud. Berikut adalah empat model penerapan platform hybrid cloud yang bisa Anda tentukan.
1. Customer Managed
Penggunaan private cloud dapat digunakan sebagai infrastruktur hyperconverged, bisa dilakukan secara on-premises dan edge environments. Solusi ini semakin banyak ditawarkan sebagai solusi SaaS (Software as a Service). Biasanya penggunaan platform hybrid cloud ini memfokuskan kepada layanan yang dikelola oleh pelanggan perusahaan.
2. Vendor Managed
Solusi penggunaan hardware dan software yang dikelola sepenuhnya dan diterapkan oleh vendor secara customer premises. Solusi platform hybrid cloud bergantung pada hardware yang digunakan pelanggan dan software yang dikelola oleh perusahaan. Hal ini membuat perusahaan mengharuskan outsourcing operasi hybrid cloud mereka.
3. Partner Managed
Solusi hybrid cloud ini disediakan oleh berbagai penyedia layanan cloud pihak ketiga untuk mengelola serta menyediakan infrastruktur dengan operasi yang terstruktur dan kompatibel dengan on-premises private cloud.
4. Cloud Provider Managed
Solusi ini dengan melakukan kerja sama dengan perusahaan layanan public cloud dengan memberikan portofolio standar layanan cloud yang memiliki infrastruktur konsisten dan solusi yang kompatibel dengan private cloud.
Terlepas dari pilihan layanan cloud yang digunakan, dan strategi yang diterapkan, satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah penyiapan SDM cloud expertise untuk internal perusahaan. Hal ini telah disadari oleh sebagian besar perusahaan yang sedang bersiap untuk memulai implementasi cloud, terlihat dari maraknya lowongan pekerjaan di bidang cloud computing yang terbuka saat ini khususnya di Indonesia.
Ini adalah kesempatan yang besar untuk kamu, cloud enthusiast yang ingin memulai atau mengembangkan karir di bidang cloud computing. Sebagai langkah memulai perjalanan karirmu, sebaiknya lakukan persiapan diri secara matang, tingkatkan skill, dapatkan hands on experience dan bangun koneksi dengan para cloud enthusiast lain untuk mendapatkan exposure yang lebih luas. Salah satu cara untuk mendapatkan semua itu adalah dengan bergabung komunitas iCCom – Indonesia Cloud Community.
Baca Juga: Migrasi Data ke Cloud 101: Kenali Manfaat hingga Cara Mudahnya
Tentang Indonesia Cloud Community (iCCom)
iCCom atau Indonesia Cloud Community merupakan komunitas bagi masyarakat dari berbagai kalangan yang antusias dengan perkembangan teknologi cloud computing di Indonesia. Sebagai organisasi non-profit, iCCom berupaya berkontribusi pada pertumbuhan sumber daya ahli cloud di Tanah Air. Kami mengajak semua pegiat cloud, mulai dari kalangan pemula hingga profesional.
Kehadiran iCCom bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan anggota untuk menjadi pakar cloud di Indonesia. Selain itu, iCCom juga akan memberdayakan anggota untuk saling berbagi pengetahuan dan praktik terbaik mengenai cloud dengan anggota lain.
Anggota yang tergabung dalam iCCom dapat melakukan sesi jejaring dengan anggota lain agar mendapat wawasan mengenai teknlogi cloud. Di samping itu, kehadiran iCCom juga dapat meningkatkan karier anggota dengan menawarkan platform portofolio atau pengalaman mereka melalui rangkaian acara komunitas.
Lantas, apa saja benefit yang akan diperoleh dengan bergabung menjadi anggota iCCom? Anda secara eksklusif bisa mendapat pembaruan dan berita terkini mengenai cloud, menerima undangan khusus ke acara iCCom, menjadi bagian dari perjalanan pembelajar bersama pada pakar cloud, bergabung dengan forum diskusi, hingga bertemu dengan sesama pegiat untuk mengeksplorasi teknologi cloud.
Jelajahi berbagai aktivitas eksklusif dan menarik bersama anggota iCCom lainnya, mulai dari workshop bersama pakar di bidang cloud, sesi mentoring dan networking, bootcamp, hingga kesempatan menulis artikel blog untuk memberikan informasi terbaru kepada sesama anggota.
Pelajari Lebih Banyak Mengenai Hybrid Cloud dengan Bergabung Bersama iCCom
Kini saatnya Anda bergabung menjadi anggota iCCom dan tumbuh menjadi ahli di bidang cloud computing di Indonesia. Gabung bersama iCCom sekarang, GRATIS dan nikmati semua aktivitas yang telah kami agendakan secara eksklusif hanya untuk Anda.
Dapatkan kesempatan menghadiri serangkaian acara iCCom untuk mendapatkan informasi, keterampilan, dan insight baru mengenai perkembangan teknologi cloud. Segera daftarkan diri Anda sekarang untuk menjadi anggota komunitas iCCom di sini.
Penulis: William Wong
Content Writer CTI Group