Edge computing kini menjadi salah satu teknologi paling disruptif di dunia digital. Menurut laporan Grand View Research, pasar edge computing global diperkirakan mencapai USD 155,90 miliar pada 2030, tumbuh dengan CAGR sebesar 38,9 persen dari 2023 hingga 2030.
Teknologi ini memungkinkan pemrosesan data terjadi lebih dekat ke sumbernya, mengurangi latensi, meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, dan mendukung aplikasi real-time seperti kendaraan otonom, industri 4.0, hingga smart city. Seiring pertumbuhan eksponensial perangkat IoT dan kebutuhan akan kecepatan data yang lebih tinggi, edge computing menjadi solusi strategis bagi perusahaan yang ingin mempertahankan keunggulan kompetitif.
Selain dapat mengoptimalkan penggunaan bandwidth dan keamanan data, edge computing juga membuka jalan bagi inovasi-inovasi baru di berbagai industri. Bagaimana teknologi ini bekerja, dan mengapa semua bisnis perlu mulai meliriknya sekarang? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!
Table of Contents
Apa itu Edge Computing?
Edge computing adalah pendekatan pemrosesan data yang dilakukan lebih dekat ke sumber data—seperti perangkat IoT atau sensor—daripada harus mengirimkan semuanya ke data center atau cloud. Dengan memindahkan pemrosesan lebih dekat ke edge jaringan, edge computing dapat secara signifikan mengurangi latensi, meningkatkan kecepatan respons, serta mengurangi beban pada jaringan utama.
Ini menjadi sangat penting untuk aplikasi real-time di sektor seperti kesehatan, manufaktur, otomotif, hingga layanan keuangan. Dengan memanfaatkan kombinasi hardware khusus, AI, dan analitik canggih di edge point, perusahaan bisa mendapatkan insight yang lebih cepat, meningkatkan keamanan data lokal, serta memastikan operasional tetap optimal meskipun koneksi internet ke cloud terputus atau terganggu.
Mengapa Edge Computing Sangat Penting di Era Digital?
Di era digital yang serba cepat, kebutuhan akan kecepatan, efisiensi, dan keamanan data menjadi semakin kritikal. Edge computing muncul sebagai solusi strategis yang memungkinkan pemrosesan data lebih dekat ke sumbernya—seperti perangkat IoT, sensor, dan endpoint—tanpa harus mengirim data terlebih dahulu ke data center atau cloud pusat.
Kemampuannya mengurangi latensi secara signifikan lantaran data dalam edge computing diproses langsung di lokasi terdekat, bukan dikirim bolak-balik ke server jarak jauh. Ini mempercepat respons aplikasi, meningkatkan performa layanan real-time seperti kendaraan otonom, telemedisin, dan industri manufaktur cerdas.
Edge computing juga mendukung beban kerja berbasis AI dan machine learning langsung di perangkat edge, tanpa ketergantungan besar pada bandwidth internet. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan berbasis data lebih cepat, menjaga privasi, dan meningkatkan ketahanan sistem dalam situasi kritis.
7 Manfaat Edge Computing untuk Bisnis
Dalam dunia yang semakin terdigitalisasi, dengan pertumbuhan perangkat IoT yang eksponensial dan kebutuhan akan layanan berbasis real-time, edge computing bukan lagi sebuah opsi—melainkan fondasi penting untuk membangun pengalaman digital yang aman, cepat, dan skalabel. Berikut tujuh manfaat edge computing untuk bisnis:
- Mengurangi Latensi Secara Drastis: kemampuan memproses data di dekat sumber dapat mempercepat waktu respons bisnis dan meningkatkan pengalaman pengguna.
- Meningkatkan Keamanan dan Privasi Data: data sensitif dapat diproses secara lokal tanpa harus dikirim ke server eksternal, sehingga mengurangi risiko kebocoran data.
- Penghematan Bandwidth dan Biaya Cloud: ,engurangi volume data yang dikirim ke cloud pusat atau data center, sehingga menurunkan biaya operasional terkait bandwidth dan penyimpanan.
- Mendukung Aplikasi Real-Time: aplikasi seperti smart manufacturing, kendaraan otonom, dan layanan kesehatan jarak jauh membutuhkan edge computing untuk menjalankan analitik real-time.
- Ketahanan Operasional: bahkan jika koneksi ke cloud terputus, sistem berbasis edge tetap dapat beroperasi dan mengambil keputusan lokal.
- Skalabilitas yang Lebih Fleksibel: bisnis dapat mengembangkan jaringan edge sesuai kebutuhan tanpa membebani infrastruktur pusat.
- Optimasi Beban Kerja AI/ML: edge computing memungkinkan model AI dijalankan di perangkat edge, mempercepat pengambilan keputusan cerdas dan adaptif.
Bagaimana Cara Kerja Edge Computing?
Sebagai teknologi yang menggunakan pendekatan di mana pemrosesan data dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya, edge computing membantu pengambilan keputusan lebih cepat. Begini cara kerja edge computing:
Data yang dihasilkan oleh perangkat di edge devices, seperti kamera CCTV, kendaraan otonom, mesin industri, atau ponsel akan dikumpulkan langsung di perangkat.
Data yang terkumpul di perangkat atau edge server lokal sebagian besar akan dilakukan pemrosesan, meliputi analitik dasar, filtering, dan pembuatan keputusan.
Nantinya hanya data penting atau yang sudah diproses saja yang akan dikirim untuk disimpan di cloud, dianalisis lebih lanjut, atau digunakan untuk pelaporan skala besar.
Cara kerja edge computing seperti ini dapat membantu mengurangi latensi, menghemat bandwidth, meningkatkan kecepatan respons real-time, hingga menjamin privasi data karena sebagian besar data tetap tersimpan secara lokal.
Contoh Implementasi Edge Computing di Berbagai Industri
Edge computing saat ini sudah banyak diimplementasikan di berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, hingga memberikan layanan yang lbeih responsif untuk pelanggan. Berikut beberapa industri yang telah mengimplementasikan edge computing.
Manufaktur
Di industri manufaktur, edge computing digunakan untuk memantau kondisi mesin secara real-time melalui sensor IoT. Data yang dikumpulkan akan diproses secara lokal untuk mendeteksi potensi kerusakan atau keausan, memungkinkan perawatan preventif dan mengurangi downtime produksi.
Kendaraan Otonom
Kendaraan otonom dilengkapi dengan berbagai sensor seperti kamera, radar, dan lidar yang menghasilkan data dalam jumlah besar. Edge computing memungkinkan pemrosesan data secara langsung di dalam kendaraan, memungkinkan pengambilan keputusan instan untuk navigasi dan keselamatan tanpa bergantung pada cloud.
Kesehatan
Dalam sektor kesehatan, perangkat medis seperti monitor jantung atau alat pemantau gula darah menggunakan edge computing untuk memproses data pasien secara lokal. Hal ini memungkinkan pemantauan kondisi pasien secara real-time dan pengambilan keputusan medis yang cepat, serta meningkatkan keamanan dan privasi data pasien.
Smart City
Smart city memanfaatkan edge computing untuk mengelola data dari berbagai sensor kota, seperti kamera pengawas dan sensor lalu lintas. Pemrosesan data secara lokal memungkinkan respons cepat terhadap kejadian seperti kecelakaan atau kemacetan, serta pengelolaan sumber daya kota yang lebih efisien.
e-Commerce
Di sektor ritel dan e-commerce, edge computing digunakan untuk menganalisis data pelanggan secara real-time, memungkinkan personalisasi pengalaman belanja, rekomendasi produk, dan pengelolaan inventaris yang lebih efisien.
Baca Juga: Pastikan Biaya Cloud Lebih Optimal, Ini Strateginya!
Perbedaan Edge Computing dan Cloud Computing
Berbeda dengan model cloud tradisional di mana semua data dikirim ke server pusat untuk disimpan dan diproses, edge computing melakukan pemrosesan data lebih dekat dengan pengguna atau perangkat yang memungkinkan pengambilan keputusan lokal dengan lebih cepat dan efisien. Secara detail berikut perbedaan antara edge computing dan cloud computing.
Aspek | Edge Computing | Cloud Computing |
Lokasi pemrosesan data | Lokal di dekat sumber data (edge devices) | Di server pusat (cloud data center) |
Latensi | Sangat rendah, real-time | Lebih tinggi tergantung koneksi internet |
Penggunaan Bandwidth | Lebih sedikit karena hanya mengirim data penting | Lebih banyak karena semua data dikirim |
Keamanan Data | Lebih aman (mayoritas data disimpan lokal) | Tergantung keamanan cloud provider |
Contoh Use Case | Mobil otonom, smart manufacture, smart city | Aplikasi SaaS, penyimpanan data, big data analytics |
Pelajari Lebih Dalam tentang Edge Computing Bersama iCCom
Untuk memahami peran edge computing secara mendalam, kamu dapat bergabung menjadi bagian dari iCCom (Indonesia Cloud Community) dan selalu selangkah lebih maju mengenai perkembangan teknologi, khususnya di bidang cloud di Indonesia.
iCCom adalah komunitas non-profit bagi masyarakat di berbagai kalangan yang antusias dengan perkembangan cloud computing di Indonesia. Kehadiran iCCom bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan praktik terbaik mengenai cloud dengan anggota lain dan membantu meningkatkan karier melalui platform portoloio.
Gabung bersama iCCom sekarang, GRATIS dan nikmati beragam aktivitas yang telah kami agendakan secara eksklusif hanya untuk kamu. Dapatkan kesempatan untuk menghadiri rangkaian acara iCCom untuk mendapatkan informasi, keterampilan, dan insight baru mengenai perkembangan teknologi cloud.
Segera daftarkan diri kamu sekarang dan jadi anggota komunitas iCCom cukup dengan klik link ini.