Di era yang serba digital, data sudah bukan lagi menjadi komoditas asing bagi bisnis. Kini, data dalam jumlah yang sangat besar setiap menitnya diproduksi sebagai aset paling penting, menjadikannya sebagai salah satu faktor penentu keputusan bisnis dalam meningkatkan operasional perusahaan.
Namun demikian, nyatanya masih banyak yang membutuhkan tool dan infrastruktur yang tepat dalam mengelola data. Di sinilah big data dan cloud computing hadir sebagai teknologi yang dapat menjembatani kebutuhan tersebut. Big data dapat memproses dan menganalisis data dalam jumlah masif, dan cloud mampu menyediakan daya pemrosesan dan storage yang dapat menangani pengelolaan data dalam skala besar sekali pun.
Nah, dalam artikel kali ini, iCCom akan mengulas tentang sejauh mana peran big data dan cloud computing dalam mendorong performa bisnis, termasuk relevansi antara kedua teknologi tersebut, serta manfaat dan tantangan dalam menerapkannya. Selengkapnya, baca di bawah ini.
Table of Contents
Apa itu Big Data?
Big data adalah sekumpulan data terstruktur dan tidak terstruktur dalam jumlah besar yang dihasilkan berbagai sumber, seperti media sosial, platform, sensor, perangkat mobile, website, dan masih banyak lagi. Sesuai namanya, volume data ini sangat besar bahkan tak bisa diproses atau dianalisis tool pemrosesan data tradisional.
Big data digunakan di berbagai industri, termasuk kesehatan, finansial, marketing, ritel serta manufaktur untuk meningkatkan pengalaman pelanggan mereka, mengoptimalkan operasional dan mendorong pertumbuhan bisnis. Ambil contoh, penyedia layanan kesehatan dapat memanfaatkan big data untuk memprediksi kondisi pasien dan mengidentifikasi risiko penyakit yang dialami, sedangkan bisnis ritel dapat menggunakan big data untuk menganalisis perilaku pelanggan dan mempersonalisasi penjualan mereka.
Big data sendiri dikarakteristikan dengan konsep “3V”, yakni volume, velocity, dan variety. Volume merujuk pada ukuran data, velocity berhubungan dengan kecepatan data yang diproduksi, dan variety merupakan jumlah data yang berbeda-beda, termasuk terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur sama sekali.
Dalam mengelola big data, perusahaan biasanya membutuhkan tool dan teknologi khusus yang mampu menanganinya, seperti Hadoop, Spark, serta NoSQL database. Tool seperti ini dapat memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar untuk mengidentifikasi pola, tren dan insight.
Pentingnya Hubungan Big Data & Cloud Computing
Pekerjaan yang berhubungan dengan big data biasanya dimulai dengan data storage dan pengaplikasian modul analitik dasar. Namun, seiring bisnis mencari cara untuk mengekstraksi data dalam skala besar, pasti mereka akan mencari metode yang lebih baik untuk memproses dan menganalisis data, yang mana akan memerlukan upgrade infrastruktur.
Bisnis juga akan menambah kapasitas lebih banyak ke data warehouse mereka atau memperbanyak server untuk memenuhi persyaratan analitik yang terus meningkat cepat. Namun, sekali pun dengan dukungan sistem on-premise yang baik, infrastruktur mereka pasti tidak akan dapat bekerja dengan maksimal. Di sinilah pengelolaan big data memerlukan dukungan cloud. Namun, upaya peningkatan kapasitas memerlukan peningkatan infrastruktur, artinya perusahaan harus mengeluarkan modal yang sangat besar untuk membangunnya. Ditambah lagi, peningkatan volume yang tinggi secara mendadak menuntut fleksibilitas yang tidak dapat dipenuhi insfrastruktur on-premise, serta biaya maintenance yang semakin tinggi. Oleh karena itu, Cloud sangat penting bagi perusahaan dalam pengelolaan big data, karena lebih ekonomis, dan fleksibel.
Bagaimana Big Data & Cloud Computing Bekerja Bersama?
Big data melibatkan manipulasi data dalam jumlah masif hingga zettabytes, dan lingkungan cloud yang skalabel sehingga proses deploy aplikasi data-intensive bisa mengoptimalkan analitik bisnis. Cloud juga dapat menyederhanakan konektivitas dan kolaborasi perusahaan, yang mana memberikan karyawan akses ke analitik yang relevan dan memudahkan data sharing.
Tantangan Big Data & Cloud Computing
Memigrasikan big data ke cloud ternyata memicu sejumlah tantangan. Berikut beberapa di antaranya.
1. Kurangnya Kontrol Keamanan
Bagi industri seperti perbankan, finansial, dan ritel, dataset dalam jumlah besar seringkali memiliki informasi sensitif, seperti alamat, detail kartu kredit, serta data pribadi lainnya. Memastikan data ini dilindungi menjadi sebuah kewajiban. Karena jika tidak, kebocoran data bisa mengancam dan berdampak besar pada reputasi dan kerugian finansial perusahaan.
Keamanan seharusnya bukan menjadi hambatan saat migrasi ke cloud. Namun, perusahaan akan memiliki kontrol yang lebih sedikit atas keamanan data mereka. Untuk bisa mengatasi ini, perusahaan harus kembali mengevaluasi protokol keamanan dan memahami model tanggung jawab dari penyedia layanan cloud, sehingga dapat mengetahui apa saja kewajiban dan peran yang berlaku.
2. Kurangnya Kontrol Kepatuhan
Kepatuhan alias compliance juga menjadi salah satu concern utama saat memigrasikan data ke cloud. Ada penyedia layanan cloud yang mengelola tingkat kepatuhan tertentu dengan berbagai regulasi seperti HIPAA, PCI, dan masih banyak lagi. Sama halnya dengan keamanan, perusahaan tidak akan punya banyak kontrol terkait kepatuhan terkait data mereka.
Sekali pun penyedia layanan cloud bisnis dapat mengelola kepatuhan mereka, bisnis harus perlu mengetahui mereka dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut:
-Di mana data akan disimpan?
-Siapa yang akan mengelola dan mengaksesnya?
-Regulasi data lokal mana yang harus dipatuhi?
Jadi, pastikan bahwa data yang dikelola penyedia layanan cloud disimpan di mana, dan pastikan juga mereka memiliki kebijakan kepatuhan yang kuat, memahami model shared responsibility, serta berpotensi menciptakan SLA (Service Level Agreement) untuk kepatuhan.
3. Ketergantungan Jaringan dan Isu Latensi
Data yang disimpan di cloud otomatis akan sangat bergantung dengan koneksi jaringan. Ketergantungan ini artinya bisa jadi sistem dapat terganggu dengan interupsi layanan jika jaringan down. Selain itu, latensi dalam lingkungan cloud juga menjadi isu karena besarnya volume data yang ditransfer, dianalisis, serta diproses.
Manfaat Penerapan Big Data & Cloud Computing
Untungnya, memindahkan big data ke cloud tak hanya dipenuhi tantangan. Di sisi lain, perusahaan akan mendapatkan sejumlah manfaat dalam menerapkannya.
1. Zero CAPEX
Big data membutuhkan resource infrastruktur yang besar, yang pastinya akan memerlukan investasi Capital Expenditure (CAPEX) tinggi. Namun dengan model Infrastructure-as-a-Service dari cloud, perusahaan dapat mengeliminasi biaya CAPEX dengan mengubahnya ke Operating Expenditure (OPEX). Jadi, ketika mereka ingin melakukan set up database server atau data warehouse, mereka tak perlu lagi mengeluarkan investasi di awal.
2. Skalabilitas Cepat
Volume yang besar dalam data terstruktur dan tak terstruktur membutuhkan daya pemrosesan, storage dan beberapa lainnya. Cloud menyediakan infrastruktur yang tak cuma siap, tetapi juga mampu menskalakan infrastruktur ini dengan cepat sehingga bisnis dapat meng-handle traffic atau pemakaian dalam load tinggi.
3. Kurangi Biaya Analitik
Melakukan mining big data di dalam cloud membuat proses analitik menjadi lebih cost effective. Karena adanya pengurangan infrastruktur on-premise, bisnis juga bisa menghemat biaya yang berhubungan dengan pengelolaan sistem dan upgrade, konsumsi energi, manajemen fasilitas dan lainnya. Bahkan, model pay-as-you-go yang ada di cloud juga menjadi opsi terjangkau.
4. Budaya Inovatif
Menggabungkan big data dengan cloud dapat mendorong budaya inovatif dan kreatif, di mana bisnis dapat lebih fokus menganalisis data ketimbang harus mengelola server dan database. Mereka juga bisa memperoleh insights yang dapat membantu untuk menambah lini produk, meningkatkan efisiensi operasional dan layanan pelanggan, serta masih banyak lagi.
5. Keberlangsungan Bisnis dan Disaster Recovery
Dalam situasi seperti serangan siber, pemadaman daya atau kegagalan peralatan, strategi pemulihan data tradisional tak lagi menjadi opsi yang terbaik. Tugas untuk mereplikasi data center dengan storage, server, alat jaringan dan infrastruktur duplikasi lainnya menjadi cara yang menjemukan, sulit, serta mahal. Belum lagi, sistem jadul yang dimiliki sulit untuk melakukan pemulihan data.
Dengan menyimpan data di dalam infrastruktur cloud, perusahaan otomatis dapat pulih lebih cepat, serta memungkinkan akses berkelanjutan ke informasi dan insight penting tanpa adanya gangguan.
Bagaimana, sudah paham terkait pentingnya pemanfaatan big data dan cloud computing dalam mengoptimalkan operasional IT bisnis? Jika kamu merupakan salah satu orang yang bekerja di IT dan berkecimpung dalam bidang cloud dan big data, saatnya perkaya skill dan pengetahuan tentang cloud dengan mengikuti berbagai webinar, workshop, training, serta bergabung dengan komunitas seperti iCCom – Indonesia Cloud Community.
Baca Juga: Catat, Ini Pentingnya Implementasi DevOps pada Cloud Computing
Pelajari Lebih Banyak Mengenai Big Data & Cloud Computing Bersama iCCom
iCCom atau Indonesia Cloud Community adalah komunitas bagi masyarakat dari berbagai kalangan yang antusias dengan perkembangan teknologi cloud computing di Indonesia. Sebagai organisasi non-profit, iCCom berupaya berkontribusi pada pertumbuhan sumber daya ahli cloud di Tanah Air. Kami mengajak semua pegiat cloud, mulai dari kalangan pemula hingga profesional.
Kehadiran iCCom bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan anggota untuk menjadi pakar cloud di Indonesia. Selain itu, iCCom juga akan memberdayakan anggota untuk saling berbagi pengetahuan dan praktik terbaik mengenai cloud dengan anggota lain.
Anggota yang tergabung dalam iCCom dapat melakukan sesi jejaring dengan anggota lain agar mendapat wawasan mengenai teknologi cloud. Di samping itu, kehadiran iCCom juga dapat meningkatkan karier anggota dengan menawarkan platform portofolio atau pengalaman mereka melalui rangkaian acara komunitas.
Lantas, apa saja benefit yang akan diperoleh dengan bergabung menjadi anggota iCCom? Kamu secara eksklusif bisa mendapat pembaruan dan berita terkini mengenai cloud, menerima undangan eksklusif ke acara iCCom, menjadi bagian dari perjalanan pembelajar bersama pada pakar cloud, bergabung dengan forum diskusi, hingga bertemu dengan sesama pegiat untuk mengeksplorasi cloud.
Jelajahi berbagai aktivitas eksklusif dan menarik bersama anggota iCCom lainnya, mulai dari workshop bersama pakar di bidang cloud, sesi mentoring dan networking, bootcamp, hingga kesempatan menulis artikel blog untuk memberikan informasi terbaru kepada sesama anggota.
Kini saatnya kamu bergabung menjadi anggota iCCom dan tumbuh menjadi ahli di strategi cloud khususnya big data di Indonesia. Gabung bersama iCCom sekarang, GRATIS dan nikmati semua aktivitas yang telah kami agendakan secara eksklusif hanya untuk Kamu.
Dapatkan kesempatan menghadiri serangkaian acara iCCom untuk mendapatkan informasi, keterampilan, dan insight baru mengenai perkembangan teknologi cloud. Segera daftarkan diri Kamu sekarang untuk menjadi anggota komunitas iCCom di sini.